By STEVE HANDIGDO
DAFTAR ISI :
π¨ Bisnis Anda Stagnan / Turun / Kalah Persaingan ? Mau Omset Naik 30%-3000% dalam 6-9 bulan? Anda sudah berada di web yang tepat Konsultan Bisnis UMKM DOKTER Marketing, Dokternya bisnis-bisnis di 17 kota Indonesia sejak 2015.
Dalam 15 menit ke depan, Bisnis Anda akan berubah DRASTIS, karena kami akan bongkar RAHASIA Sukses 50 jenis Bisnis UMKM yang pernah kami tangani sejak 2015 (baik Treatment / Couching / Consultation) sebagai Konsultan Bisnis UMKM di 17 kota Indonesia.
(Anda tinggal cari jenis bisnis Anda di sub judul dan temukan Solusi nya GRATIS !!)
Anda mau Sukses seperti 200 BIsnis yang sudah kami tangani di 17 kota besar ? Jika YA langsung DAFTAR GRATIS sekarang juga, karena slot sangat TERBATAS !
Problem: UMKM kuliner sering menghadapi margin tipis, persaingan ketat, dan biaya bahan baku naik. Banyak yang hanya mengandalkan promo tanpa strategi jangka panjang.
Solusi: Melalui audit menu profitability, digital marketing funnel (FB Ads + WhatsApp blast), dan sistem stok berbasis Digital, omzet bisa naik signifikan.
Hasil: Rata-rata klien UMKM kuliner mengalami kenaikan penjualan 100%-200% dalam 3 bulan, serta penurunan food cost ratio dari 45% menjadi 32%.
Problem: Bisnis fashion UMKM sering gagal scaling karena stok menumpuk, tren cepat berubah, dan brand sulit menembus pasar online.
Solusi: Implementasi strategi fast moving SKU, kolaborasi dengan micro-influencer, dan sistem pre-order agar cashflow sehat.
Hasil: Penjualan online meningkat 70%, ROI iklan rata-rata 6x, serta inventory turnover meningkat 2 kali lipat.
Problem: Banyak toko bangunan UMKM masih bergantung pada trafik offline, tanpa database pelanggan dan tanpa penetrasi proyek.
Solusi: Optimalisasi SEO lokal (supplier proyek Tangerang misalnya), CRM untuk follow-up proyek, dan strategi diskon kontraktor.
Hasil: Dalam 6 bulan, omzet proyek bisa tumbuh 200%, serta akuisisi kontraktor baru meningkat rata-rata 15 pelanggan/bulan.
Problem: Trafik rendah karena lokasi, promosi terbatas, dan minim strategi repeat order.
Solusi: Campaign Buy 1 Get 1 dengan retargeting ads, loyalty card digital, serta sistem preorder via WhatsApp Funnel.
Hasil: Trafik meningkat +120%, revenue per customer naik dari Rp 35 ribu ke Rp 62 ribu, dan customer lifetime value naik 65%.
Problem: Kompetisi harga murah membuat margin tipis, dan banyak laundry belum punya strategi digital.
Solusi: Branding berbasis USP (antar jemput express), subscription bulanan, serta Google My Business + iklan lokal.
Hasil: Omzet naik 40% dalam 2 bulan, repeat order mencapai 78%, dan margin bersih naik 12%.
Problem: UMKM klinik kecantikan sering gagal dalam retensi customer karena hanya fokus pada promo sekali datang.
Solusi: Paket membership, upselling treatment, dan social proof lewat konten before-after di Instagram/TikTok.
Hasil: Rata-rata kenaikan pelanggan tetap +55%, omzet bulanan naik Rp 120 juta β Rp 210 juta dalam 4 bulan.
Problem: Bengkel UMKM sulit bersaing dengan bengkel resmi karena tidak punya sistem database pelanggan & promosi modern.
Solusi: Reminder service via WhatsApp, bundling paket hemat, dan positioning bengkel komunitas.
Hasil: Jumlah pelanggan repeat naik 75%, rata-rata transaksi per unit naik Rp 350 ribu β Rp 520 ribu.
Problem: Banyak UMKM agribisnis masih mengandalkan pasar tradisional dengan harga fluktuatif.
Solusi: Penetrasi B2B ke hotel/restoran, digital marketplace (Tokopedia/Agromaret), serta kontrak pasokan tetap.
Hasil: Stabilitas penjualan terjamin, margin naik 15%, omzet rata-rata tumbuh Rp 300 juta/tahun.
Problem: UMKM travel kalah dari OTA besar karena tidak punya diferensiasi & branding kuat.
Solusi: Fokus ke niche (umrah, wisata edukasi, corporate trip), optimasi Google Ads, dan sistem referral.
Hasil: Customer acquisition cost (CAC) turun 40%, omzet naik Rp 80 juta β Rp 150 juta/bulan dalam 3 bulan.
Problem: UMKM kursus sulit scale karena masih mengandalkan brosur/word of mouth.
Solusi: Funnel digital (iklan IG/TikTok + landing page + WA follow-up), sistem kelas online, dan paket corporate training.
Hasil: Jumlah murid naik 3x lipat, konversi iklan rata-rata 12% (vs standar 3β5%), revenue naik Rp 50 juta β Rp 180 juta.
Problem: Brand skincare lokal sering kalah bersaing dengan produk impor yang sudah terkenal.
Solusi: Konsultan membantu merancang positioning unik, strategi distribusi onlineβoffline, dan kampanye branding agar terlihat premium.
Hasil: Penjualan naik 30%-50% dalam 6 bulan, ROI iklan digital rata2 2,5 x, Tingkat Repeat Order pelanggan naik dari 20% – 45%.
Problem: Produk kerajinan dianggap tradisional sehingga sulit menembus pasar modern.
Solusi: Dibuat packaging modern, storytelling brand, serta pemasaran via sosial media dan pameran internasional.
Hasil: Niai jual produk meningkat 40% karena brand premium, jangkauan pasar ekspor bertambah 2-3 negara, Omset bulanan naik rata2 35%.
Problem: Petani UMKM kesulitan menjual langsung ke konsumen karena tergantung tengkulak.
Solusi: Konsultan membuat model direct-to-consumer lewat e-commerce, komunitas urban farming, dan B2B.
Hasil: Margin keuntungan naik 15%-35%, Orderan langsung ke konsumen meninhgkat 50%, Revenue per bulan naik rata2 25%.
Problem: Harga produk fluktuatif dan cepat rusak bila tidak segera laku.
Solusi: Konsultan membantu hilirisasi: ayam frozen, telur asin premium, nugget homemade.
Hasil: Nilai produk naik 20%-30% setelah diolah, Waste produk turun ke 70%, Omset bulanan meningkat 25%-40%.
Problem: Bengkel kecil sering sepi pelanggan karena tidak punya strategi promosi modern.
Solusi: Dibuat program membership, iklan digital berbasis lokasi, dan kerjasama komunitas otomotif.
Hasil: Jumlah pelanggan rutin naik 40% dlm 3 bulan, Repeat POrder dari 25% – 55%, Omset per bulan meningkat 30%-35%.
Problem: Sulit menjaring murid baru karena persaingan dengan bimbel besar.
Solusi: Konsultan membantu membuat positioning niche (misalnya bimbel UTBK, kursus bahasa Korea), serta strategi digital marketing & referral.
Hasil: Jumlah siswa baru naik 60% dalam 6 bulan, Tingkat Retensi murid meningkat dari 50% ke 75%, Omset naik rata2 35%-40%.
Problem: Freelancer/agency kecil sulit berkembang karena hanya mengandalkan proyek sekali jalan.
Solusi: Dibuat sistem retainer client, portofolio branding, dan funnel pemasaran online.
Hasil: Revenue bulanan lebih stabil naik 25%-40%, Ratio repeat client meningkat dari 30% ke 60%, Closing rate projek naik 20%/
Problem: Persaingan ketat, EO kecil sulit masuk pasar premium.
Solusi: Konsultan merancang branding spesialis (misal outdoor wedding, corporate event), plus sistem paket harga jelas.
Hasil: Nilai kontrak rata2 naik 50%, Jumlah event per bulan naik dari 3 ke 7, Profit Margin meningkat 15%-20%.
Problem: Produk furniture UMKM kalah saing dengan brand besar dari sisi desain dan distribusi.
Solusi: Diferensiasi lewat custom design, furniture eco-friendly, dan pemasaran digital berbasis visual.
Hasil: Penjualan naik rata2 35% dalam 4 bulan, Produk Custom meningkat dari 10% ke 40% dari total order, Jangkauan pelanggan baru bertambah 2 x lipat.
Problem: Studio fitness kecil sering kalah dengan franchise gym besar.
Solusi: Fokus pada community-based marketing, paket membership fleksibel, dan kampanye digital lokal.
Hasil: Jumlah member naik 50%-70% dlm 6 bulan, Tingkat Retention member meningkat dari 40% ke 65%. Omset bulanan bertambah rata2 30 s/d 45%.
Problem: Banyak percetakan kecil kesulitan bersaing harga & kehilangan pelanggan karena layanan kurang cepat.
Solusi: Konsultan membantu membuat layanan online order, desain instan, dan delivery.
Hasil: Order naik 35% dalam 3 bulan, Repeat order naik dari 30% β 55%, Profit margin meningkat 20% karena efisiensi produksi.
Problem: Banyak fotografer UMKM sulit dapat project karena kalah branding dengan studio besar.
Solusi: Dibuat niche (wedding, produk, corporate), strategi portfolio di media sosial, dan paket layanan fleksibel.
Hasil: Jumlah project naik 40% dalam 6 bulan, Engagement di media sosial naik 3x lipat, Omzet bulanan meningkat 30β50%.
Problem: Startup kecil kesulitan menemukan model bisnis yang berkelanjutan.
Solusi: Konsultan bantu validasi produk, strategi go-to-market, dan sistem monetisasi.
Hasil: Tingkat adopsi pengguna naik 50% dalam 6 bulan, Retensi user naik dari 20% β 45%, Revenue naik 2β3x lipat setelah pivot model bisnis.
Problem: Persaingan ketat, banyak katering sehat susah menjaga konsistensi pelanggan.
Solusi: Dibuat paket berlangganan mingguan/bulanan, strategi influencer, dan promosi komunitas kesehatan.
Hasil: Jumlah pelanggan tetap naik 60%, Retensi naik dari 40% β 70%, Omzet stabil naik 35β45% tiap bulan.
Problem: Apotek kecil sering kalah dengan brand farmasi besar.
Solusi: Branding sebagai spesialis herbal/alternatif, edukasi kesehatan via konten, dan layanan antar obat.
Hasil: Omzet naik 25β35% dalam 4 bulan, Pelanggan loyal naik dari 30% β 55%, Penjualan produk herbal meningkat 2x lipat.
Problem: Kurir lokal kalah cepat & kalah harga dari perusahaan ekspedisi besar.
Solusi: Fokus ke pengiriman same-day lokal, layanan COD, dan integrasi dengan toko online sekitar.
Hasil: Order harian naik 70% dalam 3 bulan, Retensi pelanggan naik dari 25% β 60%, Omzet bulanan naik rata-rata 40%.
Problem: Produk mainan edukasi lokal kalah branding dengan produk impor.
Solusi: Storytelling edukasi, bundling paket belajar, dan pemasaran lewat komunitas parenting.
Hasil: Penjualan naik 50% dalam 6 bulan, Produk masuk ke 20+ sekolah/komunitas, ROI iklan digital mencapai 3x lipat.
Problem: Kos atau homestay kecil kalah dengan properti besar/online platform.
Solusi: Dibuat sistem online booking, promosi di OTA, dan review management.
Hasil: Tingkat okupansi naik dari 50% β 85%, Omzet bulanan naik 40%, Retensi pelanggan naik 25%.
Problem: Banyak bakery rumahan kesulitan scale up karena distribusi terbatas.
Solusi: Dibuat channel penjualan lewat marketplace, reseller, dan strategi bundling.
Hasil: Omzet naik 45% dalam 4 bulan, Jumlah reseller bertambah 3x lipat, Produk masuk ke minimarket lokal.
Problem: Produk cepat rusak & kalah harga di pasar tradisional.
Solusi: Hilirisasi (ikan frozen, abon ikan, kerupuk seafood), plus branding produk lokal premium.
Hasil: Nilai jual naik 30β40%, Produk tahan 2β3x lebih lama, Omzet bulanan meningkat rata-rata 35%.
Problem: Usaha fotokopi dan alat tulis kecil sepi karena persaingan dengan toko modern & digitalisasi.
Solusi: Diversifikasi layanan (print online, jasa jilid cepat, delivery ATK), plus strategi paket untuk sekolah & kantor.
Hasil: Omzet bulanan naik 25β35% Jumlah pelanggan institusi naik 2x lipat, Repeat order meningkat dari 30% β 55%.
Problem: Banyak pet shop kecil kalah dengan brand besar, kurang promosi & edukasi.
Solusi: Branding berbasis komunitas pecinta hewan, layanan grooming, membership, dan marketplace.
Hasil: Penjualan produk hewan naik 40%, Jumlah pelanggan loyal meningkat dari 25% β 60%, Omzet bulanan stabil naik 30β45%.
Problem: Jasa kebersihan lokal sering tidak dipercaya karena standar kerja tidak konsisten.
Solusi: SOP layanan profesional, digital booking system, dan paket berlangganan bulanan.
Hasil: Order bulanan naik 50% dalam 4 bulan, Repeat customer meningkat dari 20% β 65%, Omzet naik rata-rata 35%.
Problem: Banyak WO kecil kesulitan mendapatkan klien premium.
Solusi: Spesialisasi segmen (misal WO outdoor, WO intimate wedding), branding visual, dan testimoni klien.
Hasil: Nilai kontrak per event naik 40β60%, Jumlah event per bulan naik dari 2 β 6, Profit margin meningkat 20%.
Problem: Produk organik dianggap mahal & sulit membangun kepercayaan konsumen.
Solusi: Sertifikasi organik, storytelling petani, dan strategi komunitas sehat.
Hasil: Penjualan naik 45% dalam 6 bulan, Pelanggan langganan mingguan naik 3x lipat, Retensi customer meningkat dari 30% β 65%.
Problem: Rental kecil sering kalah dengan aplikasi besar & sulit dapat pelanggan tetap.
Solusi: Fokus pada niche (misal sewa harian wisata, sewa kontrak kantor), promosi via komunitas & OTA.
Hasil: Tingkat okupansi kendaraan naik dari 40% β 80%, Omzet naik 35β50%, Jumlah pelanggan tetap bertambah 2x lipat.
Problem: Konveksi kecil sering kalah dari pabrik besar karena kapasitas produksi terbatas.
Solusi: Spesialisasi segmen (merchandise komunitas, kaos event), branding visual, dan layanan custom cepat.
Hasil: Order meningkat 50% dalam 3 bulan, Jumlah klien komunitas naik 3x lipat, Omzet bulanan stabil naik 30β40%.
Problem: Produk olahan susu lokal kalah branding dengan brand impor.
Solusi: Packaging modern, promosi edukasi gizi, distribusi ke sekolah & kafe.
Hasil: Penjualan naik 35β45%, Jangkauan distribusi bertambah ke 10β20 outlet baru, ROI promosi mencapai 2,8x.
Problem: Banyak travel UMKM kalah dengan agen besar & OTA internasional.
Solusi: Fokus niche (wisata alam, hiking, adventure lokal), storytelling destinasi, dan promosi komunitas.
Hasil: Jumlah peserta trip naik 70%, Trip berulang dari komunitas naik 2,5x, Omzet meningkat rata-rata 40%.
Problem: Kopi lokal sulit bersaing dengan brand franchise besar.
Solusi: Branding single origin, kemasan modern, digital campaign di marketplace & sosmed.
Hasil: Penjualan naik 50% dalam 6 bulan, Jumlah reseller meningkat 3x lipat, Omzet bulanan naik rata-rata 35β45%.
Problem: Toko kecil kalah saing dengan marketplace besar & sulit punya pelanggan tetap.
Solusi: Fokus layanan after-sales (garansi, instalasi, konsultasi), strategi onlineβoffline, dan bundling produk.
Hasil : Penjualan naik 30β40% dalam 4 bulan, Repeat customer meningkat dari 25% β 55%, Omzet bulanan naik rata-rata 35%.
Problem: Arsitek kecil susah dapat klien karena kalah branding dengan firma besar.
Solusi: Spesialisasi desain (minimalis, industrial, eco-friendly), portfolio online, dan paket harga terjangkau.
Hasil: Jumlah project naik 50% dalam 6 bulan, Closing rate meningkat dari 15% β 35%, Omzet naik rata-rata 40%.
Problem: Kue tradisional dianggap kurang modern & kalah dengan cake kekinian.
Solusi: Rebranding kemasan, storytelling budaya, distribusi ke cafe & marketplace.
Hasil : Penjualan naik 45% dalam 4 bulan, Pelanggan baru bertambah 2x lipat, ROI campaign digital mencapai 3x.
Problem: Jamu tradisional sulit diterima generasi muda.
Solusi: Inovasi kemasan botol kekinian, branding sebagai healthy drink, dan promosi via influencer kesehatan.
Hasil: Penjualan naik 50% dalam 6 bulan, Market share di segmen anak muda meningkat 2x lipat, Omzet stabil naik rata-rata 35β45%.
Problem: Banyak jasa tukang rumahan kurang dipercaya karena standar kerja tidak jelas.
Solusi: SOP layanan, aplikasi booking, paket kontrak maintenance.
Hasil: Order naik 60% dalam 6 bulan, Repeat customer naik dari 20% β 50%, Omzet bulanan naik rata-rata 30β40%.
Problem: Permintaan cetak dokumen fisik menurun, usaha terancam mati.
Solusi: Layanan scanβprint online, delivery dokumen, dan kerja sama dengan kantor/instansi.
Hasil: Order baru naik 35%, Pelanggan institusi naik 2x lipat, Omzet bulanan naik rata-rata 25β30%.
Problem: Banyak produsen frozen food kecil tidak punya brand kuat & hanya jualan di pasar tradisional.
Solusi: Packaging modern, distribusi ke minimarket, reseller, dan campaign digital.
Hasil: Penjualan naik 60% dalam 4 bulan, Jumlah reseller meningkat 3x lipat, Omzet bulanan naik rata-rata 40%.
Problem: Banyak orang tua ragu menitipkan anak karena masalah keamanan & kepercayaan.
Solusi: Standarisasi SOP, sistem CCTV online, branding edukatif & layanan tambahan (kursus, bimbingan).
Hasil: Jumlah anak titipan naik 70%, Retensi orang tua meningkat dari 30% β 65%, Omzet bulanan naik rata-rata 45%.
Problem: UMKM sering butuh foto produk berkualitas, tapi jasa foto premium terlalu mahal.
Solusi: Paket foto produk terjangkau, layanan remote, dan integrasi marketplace.
Hasil: Order jasa foto naik 80% dalam 3 bulan, Retensi klien naik dari 20% β 55%, Omzet bulanan naik rata-rata 35β40%.
Problem: Persaingan sangat ketat, banyak brand kecil cepat tutup.
Solusi: Konsultan fokus pada diferensiasi rasa, lokasi strategis, sistem franchise mini, & promosi viral.
Hasil Penjualan naik 100% dalam 6 bulan, Jumlah cabang bertambah dari 1 β 5 outlet, Omzet bulanan naik rata-rata 50β70%.
Banyak konsultan hanya memberi motivasi. Kami berbeda.
DOKTER Marketing = Spesialis Bisnis Stagnan / Turun / Scale Up (Naik Kelas)
Kami hadir dengan:
π Saat ini Anda punya 2 (dua) pilihan:
π² Klik di sini untuk Konsultasi Gratis 30 Menit bersama DOKTER Marketing.
Rasakan sendiri bagaimana arah baru bisnis Anda terbuka.
Kami bukan agency besar yang bisa terima siapa saja.
Kami hanya melayani bisnis yang siap bertumbuh dan MAU DIBIMBING.
β
Diagnosis Awal GRATIS
β
Strategi Dibuat Khusus
β
Dijalankan Bersama Konsultan Senior
π Slot bulan ini hanya tersisa 2. Jangan menunda, karena setiap hari kami terima lebih dari 20 inquiry.
π― Ajukan Diagnosa Gratis Sekarang
β‘ Klik tombol chat WA (hijau) di bawah sebelum slot habis minggu ini.
Mau lihat perjalanan kami tangani Ratusan Bisnis di Indonesia, klik INSTAGRAM
Jangan tunggu sampai bisnis Anda benar-benar BANGKRUT baru bertindak.
(Maaf kami tidak bisa membantu Bisnis yang sudah total BANGKRUT)
Bersama kami, saatnya BISNIS ANDA NAIK KELAS!
π YA, Saya mau Konsultasi GRATIS sekarang juga, klik Konsultasi GRATIS
Khusus 3 pendaftar TERCEPAT hari ini FREE:
1.Sesi Konsultasi GRATIS senilai Rp 1.500.000
2.Ebook Rahasia Scale-Up Bisnis Cafe & Restoran
Catatan:
Agar hasil maksimal, kami hanya terima max 10 klien baru aktif/ bulan.
Dan ini SELALU FULL BOOKED.
Jika Anda serius, DAFTAR SEKARANG SEBELUM PENUH!
Jasa Konsultan Bisnis Manajemen / Perusahaan / UMKM
Paket Konsultasi Bisnis Manajemen / Perusahaan / UMKM
Jasa Konsultan Bisnis & Marketing FMCG (Produk Konsumer)
Jasa Konsultan Bisnis Restoran, Cafe, F&B
Jasa Konsultan Bisnis Digital Marketing
Jasa Konsultan Keuangan Bisnis
OFFICE :
Ruko Graha Boulevard BVA 1, 3rd floor Banten Tangerang.
CALL / WA : 0811 – 8165 888 / 0811 – 9344 835
EMAIL : Stephanushan@yahoo.com
WEB : www.doktermarketing.com
INSTAGRAM : @KonsultanBisnisMarketing
π DOKTER Marketing adalah Konsultan Marketing Spesialis : Bisnis Stagnan, Seret, Turun, Resesi, Nyaris BANGKRUT hingga Scale Up bisnis NAIK 30%-3000% dlm 6-9 bln (Money Back Guarantee)
πΌ Konsultan Bisnis PECAH REKOR tangani 200 Bisnis di 17 kota sejak 2015, pencipta Private Treatment (Terapi Bisnis) dengan Ratio Sukses diatas 80% mengalami Lonjakan luar biasa (Exponential Growth)
πKonsultan Bisnis, Marketing, UMKM, Perusahaan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Medan, Balikpapan, Makassar & 17 kota Indonesia (Online & Offline)
Powered By Impressive Business WordPress Theme
Silakan klik tombol WhatsApp